Kamis, 05 Mei 2011

MOTIVASI


MOTIVASI
MAKALAH INI DI BUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR PSIKOLOGI


NAMA : MUHAMMAD NUR FADHLI
NIM : 10410088
1 – PAI – 5
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2010
BAB 1
PENDAHULUAN
A . LATAR BELAKANG
Tukang becak bermandi peluh menarik penumpang di panas terik matahari. Seorang petani mencangkul tanah di sawah di bawah terik matahari yang menyengat tubuhnya. Seorang mahasiswa rajin belajar dari pagi sampai sore bahkan sampai malam . Jika kita renungkan timbul pertanyaan dalam diri kita, mengapa mereka melakukan hal itu ? Apakah yang mendorong mereka melakukan hal itu ? Kita sering tidak menyadari dan memperhatikan perbuatan mereka. Juga terhadap terhadap diri kita sendiri agaknya kita sering kali tidak menghiraukannya. Padahal jika di renungkan banyak hal – hal yang menakjubkan dan sangat menarik bagi kita. Selanjutnya dorongan tersebut oleh orang biasa di sebut dengan MOTIVASI. Beberapa orang percaya bahwa motivasi dapat mempengaruhi kesuksesan mereka. Kesuksesan adalah impian setiap orang. Untuk mencapai kesuksesan tersebut, pasti diperlukan suatu motivasi untuk sukses yang kuat. Motivasi sukses yang kuat bisa kita ambil dari kisah kesuksesan orang lain. Dengan kisah – kisah sukses seseorang, maka kita bisa mengambil pelajaran dan motivasi penting yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita. Tetapi motivasi bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang ,ada faktor lain yang terlibat, misalnya : kemampuan individu atau perseorangan , pemahaman tetap perilaku untuk mencapai prestasi yang tinggi atau persepsi peran (role perception).
B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari makalah yang saya buat adalah sebagai berikut :
1. Apa definisi motivasi  ?
2. Darimana motivasi timbul ?
3. Apa saja penggolongan motivasi ?
4. Apa saja klasifikasi motivasi ?
5. Apa fungsi motivasi ?
6. Apa tujuan motivasi ?
7.. Apa bedanya motif dengan motivasi ?
8.  Apa saja teori motivasi ?



C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pengantar Psikologi
2. Untuk menjawab rumusan masalah yang ada.              
3. Salah satu sarana menammbah wawasan bagi mahasiswa














D. METODE PEMBAHASAN
Metode pembahasan yang digunakan dalam pembentukan makalah ini yaitu dengan menjabarkan secara rinci mengenai berbagai teori motivasi dan hal- hal yang berhubungan dengan motivasi. Dalam pembahasannya diawali dengan mencari data yang mendukung tentang motivasi melalui kajian pustaka dan pencarian data di internet, kemudian setelah itu merumuskan data yang sudah didapat dan membahasnya sesuai dengan rumusan masalah yang ada.














BAB 2
PEMBAHASAN
MOTIVASI

PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi menurut Sumadi Suryabrata[1] adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Gates[2] dan kawan – kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi psikologis dan fisiologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakan dengan cara tertentu. Adapun Grenberg[3] menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan , mengarahkan , dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Dari tiga devinisi tersebut dapat di simpulkan bahwa motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan. Selain itu motivasi dapat di definisikan sebagai proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Dengan kebutuhan dimaksudkan suatu keadaan dalam diri (internal state) yang menyebabkan hasil-hasil atau keluaran –keluaran tertentu menjadi menarik. Misalnya, rasa haus menyebabkan kita tertarik pada air segar.
 Motivasi timbul dan tumbuh dengan jalan :
1. Dari dalam diri individu itu sendiri (intrinsik)
2. Dari lingkungan (ekstrinsik)
: Motivasi dapat di golongkan menjadi :
1. Motif primer atau motif dasar
    a) dorongan fisiologis
    b) dorongan umum dan motif darurat
2. Motif sekunder
   a) takut yang di pelajari
   b) motif-motif social
   c) motif-motif objektif dan interest
   d) maksud (purpose) dan aspirasi
   e) motif berprestasi
Selain itu menurut para ahli psikologi motivasi dapat di klasifikasikan menjadi :
1. Sartain[4] membagi motif-motif menjadi dua golongan sebagai berikut :
a) physiological drive
physiological drive  ialah dorongan yang bersifat fisiologis atau jasmaniah, seperti     lapar haus , sex , dan sebagainya.
b) social motives
social motives ialah dorongan yang ada hubungannya dengan manusia yang lain dalam masyarakat, seperti dorongan estetis, etika, dan sebagainya.
2. Woodwoth[5] mengadakan klasifikasi motif-motif sebagai berikut :
a) Unlearned motives (motif pokok yang tidak di pelajari)
Unlearned motives adalah motif yang timbul akibat kekurangan-kekurangan atau kebutuhan-kebutuhan dalam tubuh, seperti : lapar, haus, sakit, dan sebagainya.
b) Learned motives (motif yang di pelajari)
Learned motives adalah motif yang harus di pelajari .
Setelah itu Woodworth kemudian menggolongkan motif-motif itu menjadi tiga golongan :
  1. Kebutuhan-kebutuhan organis, yakni motif-motif yang berhubungan dengan dalam tubuh, seperti: lapar, haus, dan lain-lain.
  2. Motif yang timbul sekonyong-konyong (emergency motives), adalah motif-motif yang timbul jika situasi mendesak, seperti: motif melarikan diri dari bahaya, dan lain-lain.
  3. Motif  objektif ,ialah motif yang diarahkan atau di tujukan ke tujuan tertentu (objek) disekitar kita. Motif ini timbul karena adanya dorongan dari dalam diri kita (kita menyadarinya). Contoh motif menyelidiki, menggunakan lingkungan.

Emergency motives dan objective motives adalah motif yang tergantung pada hubungan-hubungan lingkungan dengan lingkungannya.

FUNGSI DARI MOTIVASI
a)      Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi untuk berbuat sesuatu.
b)      Menentukan arah perbuatan . Yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita.
c)      Menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan mana yang akan dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan dan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat.


TUJUAN MOTIVASI
Secara umum tujuan motivasi adalahuntuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu.

PERBEDAAN MOTIF DENGAN MOTIVASI
Pengertian motif[6] dan motivasi memang hampir sama. Motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu.Sedangkan motivasi adalah pendorongan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan.
TEORI-TEORI MOTIVASI
  1. Model Tradisional oleh Frederick Taylor dan madzab manajemen ilmiah
  2. Model SDM oleh MCGregor dan Moslow melontarkan kritik pada model hubungan  manusia
  3. Model Hubungan manusia oleh Elton Mayo dan peneliti lainnya
TEORI KEPUASAN
A. Abraham H.Moslow
     ada dua prinsip yang dibutuhkan yaitu
  1. Kebutuhan manusia disusun dalam kebutuhan rendah sampai tinggi .
  2. Suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku,diganti kebutuhan selanjutnya yang dominan walau kebutuhan telah terpuaskan ,kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku dan tidak hilang hanya intensitasnya kecil.
Maslow menguraikan dua tipe kebutuhan akan penghargaan keinginan akan prestasi .Keinginan akan prestasi untuk mencapai dan kompetensi serta keinginan pada pekerjaannya
B. John W. Atkinson
Dorongan untuk mencapai dan perilaku kewirausahaan bahwa semua orang dewasa yang sehat mempunyai cadangan energi potensial.
Perjuangan seseorang untuk mencapai tersebut adalah:
   1.Kekuasaan motif atau kebutuhan dasar untuk terlibat
   2.Harapan keberhasilan untuk bertekad pada tujuan(peluang untuk tersedia).
Mengaitkan perilaku dan prestasi ,tiga dorongan dasar sangat berlainan disetiap orang.
1.kebutuhan pencapaian (Need for achievmant)
2.kebutuhan kekuasaan (Need for power)
3.kebutuhan afiliasi (Need for affilation)
Dan jika suatu kerja bersahabat harus bekerja sendiri maka kebutuhan akan affiliasi tak terpenuhi ditempat kerja dan motivasi untuk bekerja mungkin rendah.
C.Frederick Herzeberg
Pendekatan dua faktor terhadap motivasi kerja,bahwa kepuasan dan ketidakpuasan berasal dari dua faktor
1.Penyebab kepuasan (Satiesfies)
2.Penyebab pemeliharan ketidak puasan (Dissatisfies)
D.David Mcclelland
Bahwa kebutuhan ada korelasi positif antara kebutuhan berprestasi dengan prestasi dan sukses pelaksanaan,beberapa karakter yang menarik :
1.Menyukai tanggung jawab untuk memecahkan masalah
2,Cenderung menetapkan tujuan cukup dan berani mengambil resiko
3.Mementingkan umpan balik yang kongkret bagi mereka yang berprestasi


TEORI PENGUKUHAN
Teori pengukuhan berhubungan dengan teori belajar operant conditioning dari skinner. Teori ini mempunyai dua aturan pokok : aturan yang berhubungan dengan pemerolehan jawaban-jawaban yang benar, dan aturan pokok lainnya berhubungan dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah.
Pemerolehan dari suatu perilaku menuntut adanya suatu pengukuhan sebelumnya. Pengukuhan dapat terjadi positif (pemberian ganjaran untuk satu jawaban yang diinginkan) atau negati ( menghilangkan satu rangsang aversif jika jawaban yang diinginkan telah diberikan), tetapi organisme harus membuat kaitannya antara aksi atau tindakannya dengan akibat-akibatnya.

Beberapa teori pengukuhan :
A .B.F SKINNER
Teori pembentukan perilaku (operant condition)/Behavior modification/positive renceforcement/skinner conditioning.Pendekatan ini didasarkan atas hukum pengaruh (Low Of Effisien),proses pembentukan perilaku secara sederhana digambarkan rangsangan → tanggapan →konsekuensi →tanggapan diwaktu yang akan datang.mengenai konsekuensi yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah penting dengan perilaku tersebut .
Pengukuhan yang ditawarkan terpisah jauh jarak waktu dan efektif dengan memberi penghargaan atas perilaku yang diinginkan dibanding hukuman bagi perilaku yang diinginkan .
B .W.Calay Hammer
Pedoman penggunaan teknik- teknik pembentukan perilaku /teori belajar (learning teori),yaitu
1.Pemberian penghargaan tidak sama
2.Tanggapan kegagalan
3.Cara mendapat penghargaan
4.Cara yang sah untuk dilakukan
5.Tidak memberi hukuman didepan pekerja lain
6.Adil
C.Nodles – Lowler → pengaharapan hasil ,perilaku kerja untuk memotivasi bawahan dan implikasi bagi organisasi.
Bagi manajer:
1. pemberian penghargaan
2. penentuan prestasi
3. tingkat prestasi
4. penghargaan dan prestasi
5. faktor-faktor analisis yang brelawanan dengan efektifitas penghargaan
6. penentuan penghargaan
Bagi Organisasi
1. perlu rancangan organisasi yang mereka berikan
2. pekerjaan sebagai pemberian penghargaan
3. atasan sebagai peran penting.

TEORI PROSES
TEORI PENGHARAPAN (expectancy theory) individu akan menjadi pelaksana dengan prestasi tinggi bila mereka melihat:
1.Suatu kemungkinan (probabilitas) tinggi bahwa usaha mereka akan mengarah pada prestasi yang tinggi
2.Suatu probabilitas tinggi → mengarah hasil menguntungkan
3.Bahwa hasil-hasil tersebut menjadi keseimbangan ,penari efektif
A. Victor Vroom dikenal sebagai teori nilai → pengharapan vroom
Motivasi = pengharapan bahwa peningkatan usaha akan mengarah ke peningkatan balas jasa
B.Porter – Lowler dengan versi orienttasi masa mendatang ,dan juga antisipasi tanggapan /hasil-hasil.

TEORI PENETAPAN TUJUAN ( goal setting theory)
Locke mengusulkan model kognitif, yang dinamakan teori tujuan, yang mencoba menjelaskan hubungan-hubungan antara niat dengan perilaku.
Teori ini secara relatif lempang dan sederhana. Aturan dasranya ialah penetapan dari tujuan-tujuan secara sadar. Menurut Locke, tujuan –tujuan yang cukup sulit khusus dan yang pernyataannya jelas dan dapat diterima oleh tenaga kerja, akan menghaislkan unjuk-kerja yang lebih tinggi daripada tujuan-tujuan yang taksa, tidak khusus, dan yang mudah dicapai. Teori tujuan, sebagaimana dengan teori keadilan didasarkan pada dasar intuitif yang solid. Penelitian-penelitian yang didasarkan pada teori ini menggambarkan kemanfaatannya bagi organisasi.

TEORI HARAPAN
Sejak dikembangkan oleh Vroom, teori harapan dikembangkan kebih lanju oleh ahli lain, antara lain oleh Poerter dan Lawler. Dalam pembahasan teori harapan selanjutnya akan dikemukakan teori harapan yang dikembangkan oleh Lawler berdasarkan pengembangan lebih lanjut dari model model Porter-Lawler (1968), sebagaimana disajikan oleh Siegel dan Lane (1982).
Model teori harapan dari Lawler mengajukan empat asumsi :
1. Orang yang mempunyai pilihan-pilihan antara berbagai hasil keluaran yang secara potensial dapat mereka gunakan. Dengan perkataan lain, setiap hasil keluaran alternatif mempunyai harkat (valence=V), yang mengacu pada ketertarikannya bagi seseorang. Hasil keluaran alternatif juga disebut tujuan-tujuan pribadi (personal goals), dapat disadari atau tidak disadari oleh yang bersangkutan. Jika disadari, maknanya serupa dengan penetapan tujuan-tujuan. Jika tidak disadari, motivasi kerjanya lebih bercorak reaktif.
2. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa upaya (effort=E) mereka akan mengarah ke perilaku unjuk-kerja (performance=P) yang dituju. Ini diungkapkan sebagai harapan E-P.
3. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa hasil-hasil keluaran (outcomes=O) tertentu akan diperoleh setelah unjuk-kerja (P) mereka. Ii diungkapkan dalam rumusan harapan P-O.
4. Dalam setiap situasi, tindakan-tindakan dan upaya yang berkaitan dengan tindakan-tindakan tadi yang dipilih oleh seseorang untuk dilaksanakan ditentukan oleh harapan-harapan (E-P, dan P-O) dan pilihan pilihan yang dipunyai orang pada saat itu.
Model harapan dari Lawler menyatakan bahwa besar kecilnya motivasi seseorang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Indeks motivasi = jml { (E-P) x jml [(P-O)(V)]}
Menurt Lawler, faktor-faktor yang menentukan E-P (kemungkinan besarnya upaya menyebabkan tercapainya unjuk-kerja yang diinginkan) ialah harga diri atau kepercayaan diri, pengalaman lampau dalam situasi serupa, situasi sekarang yang aktual, komunikasi (informasi dan persepsi) dari orang lain. Misalnya P, unjuk kerja yang diinginkan adalah nilai A untuk mata ujian psikologi. Kepercayaan diri anda besar akan kemampuan menguasai mata pelajaran ini. Pengalaman yang lampau menunjukkan bahwa jumlah 20 jam diperlukan mempelajari bahan mata ujian yang diperkirakan sama beratnya. Laam ujian dua jam, sama dengan mata ujian lainnya. Persepsi orang lain terhadap anda ialah bahwa anda mampu menguasai bahan psikologi industri. Anda mempunyai pilihan untuk mencapai nilai A, B, atau C. jika ingin mendapat nilai A, maka anda akan menyediakan waktu belajar selama 20 jam untuk mempelajari bahan psikologi .
Besar kecilnya harapan P-O ( sebesar apa kemungkinannya untuk mendapat berbagai hasil keluaran jika mencapai unjuk kerja tertentu) juga ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu penga;laman yang lalu dalam situasi yang serupa, ketertarikan dari hasil keluaran, kepercayaan dalam kendali internal melawan eksternal.

TEORI KEADILAN(equity theory)
Teori keadilan yang dikembangkan oleh Adams bersibuk diri dengan memberi batasan tentang apa yang dianggap adil atau wajar oleh orang dalam kebudayaan kita ini, dan dengan reaksi-reaksi ereka kalau berada dalam situasi-situasi yang dipersepsikan sebagai tidak adil / wajar.
Salah satu asumsi dari Adams adalah bahwa jika orang melakukan pekerjaanya dengan imbalan gaji/ penghasilan, mereka memikirkan tentang apa yang mereka berikan pada pekerjaanya (masukan) dan apa yang mereka terima untuk keluaran kerja mereka.

BAB 3
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa Motif adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu.Sedangkan motivasi adalah pendorongan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak mencapai hasil atau tujuan. Motivasi dapat timbul dari dalam diri sendiri (intrinsic) dan dari orang lain atau lingkungan (ekstrinsik). Motivasi secara umum dapat digolongkan menjadi : motif primer atau motif dasar dan motif sekunder.Motivasi memiliki fungsi untuk mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, menentukan arah perbuatan, dan menyeleksi perbuatan kita.Selain itu motivasi mempunyai tujuan untuk mendorong manusia untuk bertindak sesuatu.










BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
  1. Purwanto. M Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
  2. Djaali. Prof.Dr H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara
  3. Syamsudin. Abin. dan Makmun. 1992. Psikologi Kependidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
  4. http ://www.wikipedia.com//
  5. http : //www.google.com//






[1] Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1984), hlm 70)
[2] Arthur J, Gates, et. al.,Educational Psychologi , (New York: The MacMilan Company,1954), hlm 301
[3]  Greenberg, Jerald, Managing Behaviors in Organizations, (New York: Prentice Hall, 1996) hlm, 62-93
[4] Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1992) , hlm 62
[5] Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1992),hlm 62
[6] Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1992),hlm71

Tidak ada komentar:

Posting Komentar